1.
MANFAAT
PERILAKU JUJUR
a.
Kejujuran mendatangkan kebahagiaan
b.
Kejujuran mendatangkan simpati
c.
Kejujuran mendatangkan ketenangan
d.
Kejujuran mendatangkan pahala
e.
Kejujuran mendatangkan percaya diri
f.
Kejujuran mendatangkan kedamaian
g.
Kejujuran menciptakan keluarga yang nyaman
h.
Kejujuran menghindarkan seseorang dari tuduhan-tuduhan yang merugikan
2.
ANALISIS
MANFAAT-MANFAAT SIKAP KEJUJURAN
a.
Kejujuran
Mendatangkan Kebahagiaan
Saat
kita melakukan suatu kejujuran, maka kita akan merasa bangga pada hati.
Sehingga, rasa bahagia muncul dengan sendirinya. Saat seseorang melakukan
kejujuran maka ada rasa bahagia dan bangga mucul pada diri atau hati kita.
Seperti contohnya kisah di bawah ini.
Saat
itu salah seorang sahabat sedang berjalan-jalan tak sengaja beliau mendengar
percakapan seorang anak dan ibu. Sang ibu berkata pada anaknya “ Nak, saat
besok kau menjual susu hendaknya sebelum itu engkau menambahkan air pada tong
susu itu agar terlihat banyak.” Mendengar perkataan sang ibu anak itu berkata.
“ wahai ibu bukankah itu sesuatu perilaku tak jujur ibu?” Lalu sang ibu
menjawab.” Hanya dengan ini kita bisa kaya dengan cepat, lagian tidak ada yang
tahu.” Sang anak menjawab lagi.” Namun ibu, Allah dan malaikat-Nya mengetahui
itu ibu, aku takut kita berdosa.”
Mendengar
hal itu, sang sahabat berkunjung kerumah itu, lalu berkata.” Seharusnya kau
bangga memiliki anak yang jujur seperti dirinya.”
Mendengar
pujian itu sang anak merasa sangat bahagia. Karena berperilaku jujur anak itu
merasakan kebahagiaan yang sangat tinggi karena dirinya berlaku jujur.
-Pendapat
Natasya
b.
Kejujuran
Mendatangkan Simpati
Ada
sebuah kisah seorang anak yatim piatu yang menemukan uang dalam kantong
pelastik yang nominalnya sangatlah banyak. Tetapi karena merasa bahwa isi dari
kantong itu bukanlah miliknya anak itu akhirnya berusaha mencari pemilik
kantong itu. Setelah bertemu dengan pemiliknya anak itu segera mengembalikannya
tanpa mengambil sepeserpun uang tersebut. Melihat tindakan jujur anak yatim
piatu itu menjadi anaknya dan menyayanginya seperti anaknya sendiri. Hal
tersebut menunjukkan simpati pemilik uang tersebut kepada sang anak karena
kejujuran anak tersebut. Kisah ini menunjukkan bahwa dengan melakukan suatu
perilaku jujur, maka orang-orang disekitar kita akan merasa simpati dan bangga
kepada kita sehingga saat kita membutuhkan sesuatu banyak yang akan bersedia
untuk membantu.
-Pendapat
Natasya
c.
Kejujuran
Mendatangkan Ketenangan
Dizaman ini kejujuran sangatlah
susah untuk didapatkan. Jarang sekali kita melihat orang yang jujur di zaman
ini. Seseorang yang jujur sudah pasti ia merasa tenang berbeda degan orang yang
senag berdusta mereka akan selalu merasa gelisah. Kadang kala jujur itu
sangatlah menyakitkan, tetapi orang yang berkata sesuai dengan apa adanya
mereka akan selalu tenang walau pada awalnya itu sangat sakit. Berbeda dengan
orang yang sering berdusta. Walaupun berbohong bagi mereka itu baik tetapi
sebenarnya berbohong inilah yang akan membuat mereka selalu diwanti-wanti atau
selalu merasa gelisah ataupun tidak tenang. Kejujuran yang mendatangkan
ketenangan pula ini terdapat pada hadist yaitu.
55- الثَّاني : عَنْ أبي مُحَمَّدٍ الْحَسنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أبي طَالِبٍ ، رَضيَ اللَّهُ عَنْهما ، قَالَ حفِظْتُ مِنْ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « دَعْ ما يَرِيبُكَ إِلَى مَا لا يَريبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمأنينَةٌ، وَالْكَذِبَ رِيبةٌ » رواه التِرْمذي وقال : حديثٌ صحيحٌ .
قَوْلُهُ : « يرِيبُكَ » هُوَ بفتحِ الياء وضَمِّها ، وَمَعْناهُ : اتْرُكْ ما تَشُكُّ في حِلِّه ، واعْدِلْ إِلى مَا لا تَشُكُّ فيه .
Kedua: Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali رضي الله عنه , Ia Berkata Aku menghafal hadits dari Nabi صلی الله عليه وسلم, Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan,Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan”Hadits Shohih Riwayat Tirmidzi
Jadi yakinlah bahwa jujur itu tidak
rugi. Jujur malah akan berdampak baik bagi diri kita sendiri.
-Pendapat Panji
d. Kejujuran Mendatangkan Pahala
Salah
satu manfaat dari perilaku jujur ini adalah orang yang jujur dapat mendatangkan
pahala. Orang jujur sudah pasti akan mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.
Salah satunya adalah jaminan pahala hal ini diatur dalam Al-Quran dan hadist.
Firman Allah SWT :
يـاَيـُّهَا الَّذِيـْنَ امَنُوا اتَّـقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً
سَدِيـْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْلَكُمْ ذُنـُوْبَكُمْ، وَ مَنْ
يُّـطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَـقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب:70-71
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
[Al-Ahzab : 70 – 71]Hadist Rasulullah
عَنِ ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَـيْكُمْ
بِـالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِى
اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ
حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا. وَ اِيـَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ
اْلكَذِبَ يَـهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اْلفُجُوْرُ يَـهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ
مَا يَزَالُ اْلعَبْدُ يَكْذِبُ وَ يَـتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ
اللهِ كَـذَّابـًا. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه و اللفظ له
Dari Ibnu Mas’ud RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu
berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan
memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada
kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seorang hamba
itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
pendusta”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkannya
dan lafadh baginya]
Dari hadist dan ayat tersebut
kita dapat menyimpulkan bahwa seseorang yang jujur akan masuk surga dan akan
diterima di sisi Allah SWT. Sahabatku sekalian ingatlah, dengan berperilaku
jujur dosa-dosa yang kita perbuat sedikit demi sedikit akan berkurang dengan
adanya perilaku jujur ini.
-Panji
e. Kejujuran Mendatangkan Percaya Diri
Apabila kita ingin mengemukakan
sesuatu lantas sesuatu itu kita katakan dengan jujur dan benar adanya pastilah
kita akan percaya diri dan tidak akan ragu dalam mengatakan sesuatu karena hal
itu dapat di buktikan dan memang benar adanya. Serta dengan mengatakan suatu
kejujuran akan memberi motivasi dan saran yang meyakinkan kepada orang lain dan
kita tidak perlu melakukan kebohongan dalam melakukan sesuatu.
وَ قُلْ لِّـعِبَادِيْ يَـقُوْلُـوا الَّـتِيْ هِيَ اَحْسَنُ، اِنَّ
الشَّيْطنَ يَنْزَغُ بَـيْنَـهُمْ، اِنَّ الشَّيْطنَ كَانَ لِلإِنــْسَانِ
عَدُوًّا مُّبِـيْنًا. الاسراء:53
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku :
“Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya
syaitan (suka) menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. [Al-Israa’ : 53]
-Feri
f.Kejujuran Mendatangkan Kedamaian
Jika kita senantiasa berkata jujur pastilah
hati kita akan selalu damai dan tenang. Tidak ada beban dihati kita karna tiada
yang pernah di sembunyikan atau di takutkan ketahuan oleh orang lain. Hati kita
akan senantiasa bahagia karena kita bertindak jujur , kita tidak akan pernah
takut mengecewakan orang lain karena
kita telah mengatakan semuanya dengan jujur. Dengan membiasakan perilaku jujur
maka akan membuat kita semakin ringan, tidak ada yang perlu di takutkan.
hadits
dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعْ مَا يَرِيبُكَ
إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ
رِيبَةٌ
“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak
meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta
(menipu) akan menggelisahkan jiwa.”[2] Jujur adalah suatu kebaikan
sedangkan dusta (menipu) adalah suatu kejelekan. Yang namanya kebaikan pasti
selalu mendatangkan ketenangan, sebaliknya kejelekan selalu membawa kegelisahan
dalam jiwa.
g.Kejujuran Menciptakan Keluarga Yang
Nyaman
Kejujuran sangat penting dalam
kehidupan keluarga, tanpa adanya kejujuran dalam keluarga akan menimbulkan
keadaan keluarga yang kurang harmonis. Kejujuran dalam keluarga berdampak
sangat besar dalam kehidupan berkeluarga. Contohnya, apabila kita ingin pergi
ke rumah teman sepulang sekolah tetapi hal itu belum diberitahukan oleh orang
tua karena lupa ataupun rencana kerumah teman itu mendadak dan saat kita pulang
dari rumah teman sedangkan orang tua kita sudah merasa khawatir dan marah,
untuk menghindari kemarahan orang tua kita mencari alasan agar tidak di marahi
dengan mengatakan bahwa ada pelajaran tambahan. Mungkin pada saat itu orang tua
kita akan percaya dan tidak memarahi atau menegur kita tetapi saat kebenarannya
diketahui oleh orang tua kita hal ini akan menimbulkan masalah yang lebih besar
lagi. Tetapi, apabila kita berkata jujur dan berkata apa adanya kemarahan orang
tua mungkin bisa lebih berkurang dan tidak akan menimbulkan pemasalahan yang
lebih besar lagi.
-Nadila
h.Menghindarka dari Tuduhan-Tuduhan yang
Merugikan
Di dunia ini banyak sekali
sifat dan karakter manusia ada yang baik dan ada yang buruk. Dengan bergaul
dengan orang yang baik dan selalu berkata jujur atau sesuai dengan kenyataan
maka dapat menghindarkan kita dari tuduhan-tuduhan yang merugikan ataupun tidak
benar karena kita tidak pernah ikut serta
dan melakukan suatu kegiatan kebohongan sehingga kepercayaan orang
terhadap kita semakin bertambah dan akhirnya orang-orang bukannya menuduh kita
yang merugikan malah memuji kita karena karak ter dan sifat kejujuran yang
selalu kita junjung di manapun, kapanpu dan dalam kondisi apapun baik dalam
keadaan lapang maupun sempit. Sesuai hadist dan Al-Quran
عَنْ اَبــِى هُرَيــْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: لاَ
يُـؤْمـِنُ اْلعَبْدُ اْلاِيـْمَانَ كُـلَّهُ حَتَّى يـَتْرُكَ اْلكَـذِبَ فِى
اْلمَزَاحَةِ وَ اْلمِرَاءَ وَ اِنْ كَانَ صَادِقًا. احمد و الطبرانى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah
beriman seorang hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta
dalam bergurau dan (meninggalkan) berbantah meskipun ia benar”. [HR. Ahmad
dan Thabrani]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang benar.”
Surat An-Nahl ayat 105
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Sesungguhnya yang mengadakan kebohongan ialah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka adalah orang yang pendusta.”