Selasa, 18 Oktober 2016

Manfaat Jujur Menurut Islam dan Analisisnya



1.    MANFAAT PERILAKU JUJUR
a.       Kejujuran mendatangkan kebahagiaan
b.      Kejujuran mendatangkan simpati
c.       Kejujuran mendatangkan ketenangan
d.      Kejujuran mendatangkan pahala
e.       Kejujuran mendatangkan percaya diri
f.       Kejujuran mendatangkan kedamaian
g.      Kejujuran menciptakan keluarga yang nyaman
h.      Kejujuran menghindarkan seseorang dari tuduhan-tuduhan yang merugikan

2.    ANALISIS MANFAAT-MANFAAT SIKAP KEJUJURAN
a.                 Kejujuran Mendatangkan Kebahagiaan
Saat kita melakukan suatu kejujuran, maka kita akan merasa bangga pada hati. Sehingga, rasa bahagia muncul dengan sendirinya. Saat seseorang melakukan kejujuran maka ada rasa bahagia dan bangga mucul pada diri atau hati kita. Seperti contohnya kisah di bawah ini.
Saat itu salah seorang sahabat sedang berjalan-jalan tak sengaja beliau mendengar percakapan seorang anak dan ibu. Sang ibu berkata pada anaknya “ Nak, saat besok kau menjual susu hendaknya sebelum itu engkau menambahkan air pada tong susu itu agar terlihat banyak.” Mendengar perkataan sang ibu anak itu berkata. “ wahai ibu bukankah itu sesuatu perilaku tak jujur ibu?” Lalu sang ibu menjawab.” Hanya dengan ini kita bisa kaya dengan cepat, lagian tidak ada yang tahu.” Sang anak menjawab lagi.” Namun ibu, Allah dan malaikat-Nya mengetahui itu ibu, aku takut kita berdosa.”
Mendengar hal itu, sang sahabat berkunjung kerumah itu, lalu berkata.” Seharusnya kau bangga memiliki anak yang jujur seperti dirinya.”
Mendengar pujian itu sang anak merasa sangat bahagia. Karena berperilaku jujur anak itu merasakan kebahagiaan yang sangat tinggi karena dirinya berlaku jujur.
-Pendapat Natasya
b.                Kejujuran Mendatangkan Simpati
Ada sebuah kisah seorang anak yatim piatu yang menemukan uang dalam kantong pelastik yang nominalnya sangatlah banyak. Tetapi karena merasa bahwa isi dari kantong itu bukanlah miliknya anak itu akhirnya berusaha mencari pemilik kantong itu. Setelah bertemu dengan pemiliknya anak itu segera mengembalikannya tanpa mengambil sepeserpun uang tersebut. Melihat tindakan jujur anak yatim piatu itu menjadi anaknya dan menyayanginya seperti anaknya sendiri. Hal tersebut menunjukkan simpati pemilik uang tersebut kepada sang anak karena kejujuran anak tersebut. Kisah ini menunjukkan bahwa dengan melakukan suatu perilaku jujur, maka orang-orang disekitar kita akan merasa simpati dan bangga kepada kita sehingga saat kita membutuhkan sesuatu banyak yang akan bersedia untuk membantu.
-Pendapat Natasya
c.                  Kejujuran Mendatangkan Ketenangan
Dizaman ini kejujuran sangatlah susah untuk didapatkan. Jarang sekali kita melihat orang yang jujur di zaman ini. Seseorang yang jujur sudah pasti ia merasa tenang berbeda degan orang yang senag berdusta mereka akan selalu merasa gelisah. Kadang kala jujur itu sangatlah menyakitkan, tetapi orang yang berkata sesuai dengan apa adanya mereka akan selalu tenang walau pada awalnya itu sangat sakit. Berbeda dengan orang yang sering berdusta. Walaupun berbohong bagi mereka itu baik tetapi sebenarnya berbohong inilah yang akan membuat mereka selalu diwanti-wanti atau selalu merasa gelisah ataupun tidak tenang. Kejujuran yang mendatangkan ketenangan pula ini terdapat pada hadist yaitu.

55- الثَّاني : عَنْ أبي مُحَمَّدٍ الْحَسنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أبي طَالِبٍ ، رَضيَ اللَّهُ عَنْهما ، قَالَ حفِظْتُ مِنْ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « دَعْ ما يَرِيبُكَ إِلَى مَا لا يَريبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمأنينَةٌ، وَالْكَذِبَ رِيبةٌ » رواه التِرْمذي وقال : حديثٌ صحيحٌ .

قَوْلُهُ : « يرِيبُكَ » هُوَ بفتحِ الياء وضَمِّها ، وَمَعْناهُ : اتْرُكْ ما تَشُكُّ في حِلِّه ، واعْدِلْ إِلى مَا لا تَشُكُّ فيه .

         Kedua:  Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali  رضي الله عنه , Ia Berkata Aku menghafal hadits dari Nabi صلی الله عليه وسلم, Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan,Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan”Hadits Shohih Riwayat Tirmidzi    

Jadi yakinlah bahwa jujur itu tidak rugi. Jujur malah akan berdampak baik bagi diri kita sendiri.
-Pendapat Panji
d. Kejujuran Mendatangkan Pahala
Salah satu manfaat dari perilaku jujur ini adalah orang yang jujur dapat mendatangkan pahala. Orang jujur sudah pasti akan mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Salah satunya adalah jaminan pahala hal ini diatur dalam Al-Quran dan hadist.
Firman Allah SWT :
يـاَيـُّهَا الَّذِيـْنَ امَنُوا اتَّـقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيـْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْلَكُمْ ذُنـُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّـطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَـقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب:70-71
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70 – 71]
Hadist Rasulullah
عَنِ ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَـيْكُمْ بِـالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا. وَ اِيـَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَـهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اْلفُجُوْرُ يَـهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ اْلعَبْدُ يَكْذِبُ وَ يَـتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ كَـذَّابـًا. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه و اللفظ له
Dari Ibnu Mas’ud RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seorang hamba itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkannya dan lafadh baginya]
Dari hadist dan ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa seseorang yang jujur akan masuk surga dan akan diterima di sisi Allah SWT. Sahabatku sekalian ingatlah, dengan berperilaku jujur dosa-dosa yang kita perbuat sedikit demi sedikit akan berkurang dengan adanya perilaku jujur ini.
-Panji
e. Kejujuran Mendatangkan Percaya Diri
Apabila kita ingin mengemukakan sesuatu lantas sesuatu itu kita katakan dengan jujur dan benar adanya pastilah kita akan percaya diri dan tidak akan ragu dalam mengatakan sesuatu karena hal itu dapat di buktikan dan memang benar adanya. Serta dengan mengatakan suatu kejujuran akan memberi motivasi dan saran yang meyakinkan kepada orang lain dan kita tidak perlu melakukan kebohongan dalam melakukan sesuatu.
وَ قُلْ لِّـعِبَادِيْ يَـقُوْلُـوا الَّـتِيْ هِيَ اَحْسَنُ، اِنَّ الشَّيْطنَ يَنْزَغُ بَـيْنَـهُمْ، اِنَّ الشَّيْطنَ كَانَ لِلإِنــْسَانِ عَدُوًّا مُّبِـيْنًا. الاسراء:53
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan (suka) menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. [Al-Israa’ : 53]
-Feri
f.Kejujuran Mendatangkan Kedamaian
 Jika kita senantiasa berkata jujur pastilah hati kita akan selalu damai dan tenang. Tidak ada beban dihati kita karna tiada yang pernah di sembunyikan atau di takutkan ketahuan oleh orang lain. Hati kita akan senantiasa bahagia karena kita bertindak jujur , kita tidak akan pernah takut  mengecewakan orang lain karena kita telah mengatakan semuanya dengan jujur. Dengan membiasakan perilaku jujur maka akan membuat kita semakin ringan, tidak ada yang perlu di takutkan.
hadits dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.[2] Jujur adalah suatu kebaikan sedangkan dusta (menipu) adalah suatu kejelekan. Yang namanya kebaikan pasti selalu mendatangkan ketenangan, sebaliknya kejelekan selalu membawa kegelisahan dalam jiwa.
g.Kejujuran Menciptakan Keluarga Yang Nyaman
Kejujuran sangat penting dalam kehidupan keluarga, tanpa adanya kejujuran dalam keluarga akan menimbulkan keadaan keluarga yang kurang harmonis. Kejujuran dalam keluarga berdampak sangat besar dalam kehidupan berkeluarga. Contohnya, apabila kita ingin pergi ke rumah teman sepulang sekolah tetapi hal itu belum diberitahukan oleh orang tua karena lupa ataupun rencana kerumah teman itu mendadak dan saat kita pulang dari rumah teman sedangkan orang tua kita sudah merasa khawatir dan marah, untuk menghindari kemarahan orang tua kita mencari alasan agar tidak di marahi dengan mengatakan bahwa ada pelajaran tambahan. Mungkin pada saat itu orang tua kita akan percaya dan tidak memarahi atau menegur kita tetapi saat kebenarannya diketahui oleh orang tua kita hal ini akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. Tetapi, apabila kita berkata jujur dan berkata apa adanya kemarahan orang tua mungkin bisa lebih berkurang dan tidak akan menimbulkan pemasalahan yang lebih besar lagi.
-Nadila
h.Menghindarka dari Tuduhan-Tuduhan yang Merugikan
Di dunia ini banyak sekali sifat dan karakter manusia ada yang baik dan ada yang buruk. Dengan bergaul dengan orang yang baik dan selalu berkata jujur atau sesuai dengan kenyataan maka dapat menghindarkan kita dari tuduhan-tuduhan yang merugikan ataupun tidak benar karena kita tidak pernah ikut serta  dan melakukan suatu kegiatan kebohongan sehingga kepercayaan orang terhadap kita semakin bertambah dan akhirnya orang-orang bukannya menuduh kita yang merugikan malah memuji kita karena karak ter dan sifat kejujuran yang selalu kita junjung di manapun, kapanpu dan dalam kondisi apapun baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Sesuai hadist dan Al-Quran
عَنْ اَبــِى هُرَيــْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: لاَ يُـؤْمـِنُ اْلعَبْدُ اْلاِيـْمَانَ كُـلَّهُ حَتَّى يـَتْرُكَ اْلكَـذِبَ فِى اْلمَزَاحَةِ وَ اْلمِرَاءَ وَ اِنْ كَانَ صَادِقًا. احمد و الطبرانى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah beriman seorang hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam bergurau dan (meninggalkan) berbantah meskipun ia benar”. [HR. Ahmad dan Thabrani]

Surah At-Taubah ayat 119
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang benar.”
Surat An-Nahl ayat 105
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Sesungguhnya yang mengadakan kebohongan ialah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka adalah orang yang pendusta.”

2 komentar:

  1. Hi saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya.saya masih sekolah dan duduk di kelas 10 (1SMA)waktu itu ada ulangan bahasa indonesia nah kita di suruh mengoreksi ulangan kita sendiri al hasil banyak sekali yang curang bahkan ada yang mengganti kertas ulangan nya pada saat gurunya pergi orang jawaban nya terpampang jelas di papantulis semua hampir sekelas melakukan kecurangan saya jujur apaan adanya alhasil nilai saya 5 dan teman teman saya yang lain mendapatkan nilai 8 bahkan ada yang sampai 9 alhasil PASS mengambil rapot sekolah saya di marahin habis habiskan oleh orang tua saya saya telah tanaman sifat jujur saya sejak kecil ke dalam benak saya saya pun berfikir sejenak setelah di marahin "apakah jujur itu merugikan " apa keuntungan jujur saya mulai memikirkan itu dalam benak saya apakah selama ini komitmen saya untuk jujur selama hampir 15 tahun adalah salah karna jaman sekarang orang lebih mementingkan hasil proses nya masa bodo apakah yang harus saya lakukan tetap komitmen jujur tapi di bentuk orang tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. jujur memang suatu hal yang awalnya pahit tetapi tenang aja insyaallah kamu akan merasakan betapa manisnya buah dari kejujuran :)

      Hapus